Tips Umum untuk Pemasangan Iklan di Media Sosial:
1. Gunakan jejaring sosial gratis untuk melakukan tes iklan media sosial berbayar Anda
Kemungkinan Anda sudah mengirimkan Tweet, posting Facebook dan update di LinkedIn setiap harinya. Beberapa pesan ini mungkin akan sesuai dengan minat pengikut, beberapa mungkin tidak. Lihat mana yang banyak diklik orang, disebarkan dan diberi komentar. Pesan berperforma tinggi ini menjadi kandidat yang terbaik untuk iklan sosial Anda.
2. Manfaatkan fitur penargetan
Salah satu masalah besar dengan iklan tradisional adalah tidak efisien. Twitter, LinkedIn, Facebook dan platform iklan media sosial lain menawarkan kemampuan penargetan yang sangat efektif untuk mengatasi masalah tersebut. Dari menargetkan manajer media sosial di LinkedIn hingga ke penggemar Game of Thrones di Facebook, manfaatkan penargetan yang sangat bermanfaat ini untuk menjadi lebih efisien dalam pemasangan iklan.
3. Rotasikan iklan secara teratur
Salah satu masalah terbesar yang dihadapi pemasang iklan di Facebook adalah kebosanan terhadap iklan. Ini berarti ketika orang mulai terlalu sering melihat iklan Anda, mereka akan bosan dan berhenti mengklik. Sayangnya, ketika jumlah klik Anda mulai menurun, Facebook memberi Anda penalti, sehingga membuat biaya per klik (CPC atau cost per click) semakin tinggi, dan membuat fitur Like, komentar, dan klik menjadi lebih mahal. Hal ini mempengaruhi baik kampanye akuisisi maupun keterlibatan. Praktik terbaik yang kita gunakan di Hootsuite untuk melawan kebosanan ini adalah merotasi iklan setiap 3 sampai 5 hari untuk menjaga agar konten tetap baru dan menarik.
4. Gunakan sampel kecil untuk melakukan tes A/B pada iklan sosial Anda
Salah satu keuntungan besar dari iklan media sosial adalah umpan balik yang instan. Anda dapat mengukur keefektifan posting bersponsor dalam hitungan menit, dan menindaklanjutinya dengan laporan analisis yang canggih. Dengan semua data yang tersedia ini, Anda seharusnya mengirimkan beberapa iklan “tes” ke khalayak kecil, melacak hasilnya, lalu mendorong iklan pemenangnya ke kelompok yang lebih besar. Cara ini lebih murah dan lebih efektif.
5. Pahami bagaimana iklan dijual
Jejaring sosial yang berbeda menjual iklannya dengan cara yang berbeda pula. Di Twitter, perusahaan membayar berdasarkan keterlibatan. Facebook dan LinkedIn menawarkan pilihan untuk membayar berdasarkan kesan (impression). Sangatlah penting Anda merancang Tweet dan Posting sesuai ketentuan ini. Contoh, karena kita membayar Twitter setiap kali pengguna mengklik iklan kita, orang harus benar-benar tertarik pada konten di sisi mereka. Di sini tujuannya adalah meningkatkan prospek yang sejati ke situs kita, bukan cuma menarik perhatian.
6. Desain iklan Anda sambil memperhitungkan smartphone.
Media sosial sangat banyak diakses di perangkat seluler. Pengguna Twitter menghabiskan 86 persen waktu mereka di layanan seluler. Pengguna Facebook tidak jauh dibelakangnya dengan 68 persen. Ini berarti sebagian besar iklan di media sosial dilihat di perangkat seluler juga. Akibatnya, pesan harus dioptimalkan untuk dilihat di layar yang kecil. Meskipun ini tampaknya merepotkan, baru-baru ini Twitter mengungkapkan fitur yang memungkinkan Tweet berbayar ditargetkan menurut kode pos, jadi ini juga keuntungan besar.
0 comments:
Post a Comment